Pentingnya Orgasme Pada Wanita Dan Cara Mengetahuinya

Pentingnya Orgasme Pada Wanita Dan Cara Mengetahuinya

Setiap wanita memiliki reaksi yang berbeda saat mencapai orgasme, dan tidak ada indikator atau petunjuk pasti bagaimana mengetahui apakah kita sudah mencapai orgasme atau belum. Untuk memperdalam lebih jauh, berikut beberapa petunjuk untuk mengenali bahasa tubuh saat mencapai puncak:
Tubuh akan terasa lebih tegang saat orgasme terjadi. Mungkin saat diajak bicara, kita hanya bisa diam. Nafas yang tak beraturan dan gerakan yang semakin liar, adalah pertanda awal menuju orgasme. Pada saat itu, vagina akan terasa mengembang dan mengerut. Meski tidak dapat dirasakan, biasanya pelumas dalam vagina akan meningkat atau membanjir.
Saat mulai orgasme, vagina akan mengalami kontraksi kecil. Saat permulaan orgasme, Anda mungkin akan merasa seperti mengalami gempa dahsyat. Tanpa sadar Anda akan bersuara dan melenguh, serta membuat gerakan tak beraturan.
Tapi ada juga yang saat orgasme hanya diam, tidak membuat gerakan sama sekali.
Banyak anggapan, kerasnya puting payudara adalah tanda orgasme wanita. Tapi anggapan tersebut salah, sebab itu adalah pertanda seorang wanita bereaksi terhadap rangsangan atau reaksi tubuh terhadap atmosfir sekitar.
Beberapa wanita, saat ejakulasi akan mengeluarkan cairan dari saluran kemih yang terbuka sebagai reaksi terjadinya orgasme. Tapi bisa juga tak terjadi pada sebagian wanita. Cairan ejakulasi yang keluar dari saluran kemih ini, bukan urin. Bukan pula dari cairan vagina karena tidak licin. seorang wanita ternyata juga bisa mengalami ejakulasi hingga mengeluarkan cairan seperti pria. Akhir-akhir ini, studi yang difokuskan pada persoalan seks wanita mulai mempelajarinya lebih lanjut. Tidak seperti perkiraan, ternyata cairan ini tidak dikeluarkan oleh vagina seperti pada proses lubrikasi. Melainkan oleh saluran kencing yaitu urethra. Cairan ini bukan air kencing, berasal dari kelenjar di sekitar urethra yang disebut sebagai kelenjar paraurethra.
Saat orgasme, akibat kontraksi otot panggul yang ritmik, maka beberapa wanita bisa mengeluarkan cairan seperti ejakulasi ala pria !. Keluarnya cairan ini, pertanda Anda telah mengalami orgasme.
Ada kemungkinan seorang wanita mencapai orgasme beberapa kali, selama perangsangan. Sedang beberapa wanita lainnya memerlukan jeda sebentar, antara orgasme yang satu ke orgasme berikutnya, meski terus dirangsang. Sebagian wanita lainnya bahkan dapat beberapa kali orgasme nonstop-tanpa jeda.
Pada seorang wanita, dalam hubungan seksual akan dimulai oleh desire
(gairah), arousal (turn on / terangsang), hingga kemudian tercapai orgasme.
Rangsangan yang diterima dengan baik akan menimbulkan penebalan pada mukosa atau selaput lendir vagina. Akibatnya vagina menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai lubrkasi saat hubungan seksual.
Dalam fungsi seksual yang normal ada beberapa faktor :
- Faktor Desire
- Faktor Arousal / Rangsangan yang adekuat
- Faktor orgasme
- Faktor satisfaciton
* Desire adalah nafsu = dorongan seksual yang dipengaruhi oleh hormonal, kesehatan fisik / psycologis ( internal faktor )
* Adanya nafsu dan rangsangan yang adekuat akan menimbulkan fase
plateau ( rangsangan intensitas tinggi ) pada pria Ereksi sedangkan
wanita akan terjadi lubrikasi. Ditandai dengan aktifitas seksual berupa
gerakan-gerakan penetrasi pada coitus, atau dalam masturbasi. Bisa dengan melakukan rangsangan langsung pada alat kelamin memakai tangan atau alat ( Dildo ).
* Rangsangan tingkat tinggi ini ujungnya akan berakhir dengan orgasme,
Pada laki-laki : Ejakulasi – keluarnya cairan sperma dengan menyemprot,
pada laki-laki muda bisa sampai lebih dari 1 meter, berkurang dengan
meningkatnya usia.
Pada wanita orgasme dapat terjadi dengan adanya kontraksi ritmis pada
otot-otot vagina dan otot-otot dasar panggul serta pada rahim yang tidak terkontrol ( involuntary ).
Sensasi kontraksi otot inilah yang menimbulkan rasa nikmat / nyaman yang puncak ( orgasme ) sehingga dorongan sensual akan menurunkan kembali diikuti rasa puas ( satisfy ) dan masuk ke dalam fase refraktori, dimana pada saat itu rangsangan seksual yang sebesar apapun tidak akan menimbulkan bangkitan seksual lagi.
Orgasme itu sesuatu yang tidak bisa ditahan, sehingga kadang tanpa sadar kita berteriak, dsb.
Sesudah kontraksi yang ritmis dari muskulus + miotonia ( kontraksi
involunier otot rangka ) kadang timbul rasa pegal-pegal pada otot, dsb……
- Orgasme pada wanita tertentu bisa disertai semacam ejakulasi,
menyemprotnya cairan dari salurankencing ( bukan urine ) tapi hal tersebut sangat jarang dijumpai.
- Terapi anorogmia bisa dilakukan dengan latihan terapi sex, yaitu seperti masturbasi, senam kegel, dimasturbasi sensasi sex tergantung diri kita sendiri. Semua fase rangsangan dilalui sendiri sampai akhirnya tercapai klimaks itu, bisa dengan alat bantu, sekali fase orgasme tercapai maka akan bisa melakukannya dengan pasangan.
Dalam hal posisi, ternyata women on top (wanita di atas) lebih efektif bagi wanita untuk mendapatkan rangsangan seksual yang cukup sehingga dapat mencapai orgasme. Untuk mengetahui posisi yang tepat, tentu diperlukan komunikasi yang baik dengan pasangan.
Seorang wanita mengalami sebuah orgasme sama sekali berbeda jika vaginanya kosong daripada ketika penis dimasukkan. Dia menjadi lebih sadar terhadap kontraksi vagina ketika vaginanya memiliki sesuatu yang mengempit, atau saat vaginanya kosong dan kontraksi sendiri.
Pada saat orgasme wanita akan mengalami perubahan fisik maupun psikologis.
Tanda-tanda fisik berupa kejang-kejang otot tungkai setiap 0,7 detik yang dirasakan oleh pasangan, kejang-kejang pada otot vagina yang dirasakan seakan penis dicengkram vagina dan penis seakan terhisap oleh rahim, karena rahim akan terdorong ke atas.
Tanda-tanda tersebut disertai dengan flushing yaitu kemerahan pada dada, khususnya disekitar payudara atau muka, disertai dengan nafas yang melambat dan denyut jantung yang lebih cepat. Adapun tanda psikologis adalah perasaan nyaman, merasa seperti terbang/melayang dan nikmat yang tidak terkirakan.
Orgasme penting pada wanita karena pada saat orgasme otak akan melepaskan hormon endorfin yaitu sejenis hormon yang kekuatannya 100 kali morfin namun tidak berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang sering orgasme biasanya akan awet muda serta usianya bertambah sekitar 5 tahun.
Wanita yang tidak mendapat orgasme, biasanya sensitif, lebih mudah marah dan mencari kenikmatan dengan cara lain. Ada yang punya banyak kartu kredit, sehingga kenikmatan orgasme digantikan dengan kenikmatan berbelanja, ada pula yang menggantinya dengan kenikmatan makan, sehingga ia menjadi wanita yang gemuk.
http://klinik-pasutri.blogspot.com/2008/09/pentingnya-orgasme-pada-wanita-saat.html

Komentar